Nikmatnya Menghirup Wedang Sambil Ngemil Jemblem di Tomboan Ngawonggo


 


Ada kuliner kuno dapat diketemukan dalam tempat ini. Ditambah situasi tempat yang sejuk serta asri, pas buat yang kangen situasi makan pedesaan.

Kemudahan Mendaftar Member Slot

Tomboan ada di teritori Situs Petirtaan Ngawonggo, Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Pengelola Tomboan, Karunia Yasin, akui, ide menyengaja dibikin untuk betul-betul kembali pada situasi pedesaan.


Disamping itu mempunyai tujuan mendidik warga begitu keutamaan jaga kelestarian alam. Karena itu menu makanan, minuman serta kudapan yang ada, tidak dipaksakan ikuti trend saat ini. Semua memiliki bahan dari kekayaan alam seputar.


Enaknya Mengisap Wedang Sekalian Ngemil Jemblem di Tomboan Ngawonggo Photo: dok. detikFood/ Muhammad AminudinBaca : 5 Tempat Makan dengan Panorama Indah, Pas Buat Malam Mingguan!"Di sini idenya kita kembali lagi betul-betul untuk ndeso, menu yang ada di sini non hewani, non ikan, non susu. Intinya vegan," sebut Yasin terlibat perbincangan dengan detikcom, Minggu (20/9/2020).


Untuk minuman diberikan hangat dengan air yang dibuat memakai tungku. Seperti, wedhang ngawonggo dibuat dari sereh, jeruk, serta jahe, ada pula wedhang rosela memiliki bahan baku bunga rosela, tomboan abang dibikin dari secang, dan tomboan ijo memiliki bahan dari morina atau kelor.


"Semua formasi minuman, manfaatnya meningkatkan daya kekebalan badan. Semenjak awal ide kami bertambah pada mendidik beberapa rawuh (tamu), apa itu tomboan, situs Ngawonggo, serta edukasi mengenai tumbuh-tumbuhan. Serta tamu tiba ke sini untuk memperoleh tombo (obat) melepas capek," kata Yasin.


Enaknya Mengisap Wedang Sekalian Ngemil Jemblem di Tomboan Ngawonggo Photo: dok. detikFood/ Muhammad AminudinSementara untuk kudapan sendiri mencakup jajanan tradisionil yakni getuk, ongol-ongol, sate tahu, jemblem, horok-horok, s/d nasi liwet. Spesial makanan, konsumen harus lakukan booking lewat account instagram @tomboan lebih dulu dengan kemampuan cuma 50 orang saja.


"Untuk pesan makanan harus booking dahulu, kemampuannya 50 orang saja, supaya tidak melonjak. Umumnya, yang non booking, ada rata-rata 25 sampai 30 orang. Rerata seharinya sampai 75 orang," papar Yasin.


Tomboan dibuka start pukul 9 pagi sampai jam 8 malam, sesaat spesial di hari Jumat dibuka sesudah dhuhur serta tiap Kamis, Tomboan tutup bekerja.


Enaknya Mengisap Wedang Sekalian Ngemil Jemblem di Tomboan Ngawonggo Photo: dok. detikFood/ Muhammad AminudinMeja bangku memiliki bahan kayu disediakan untuk tempat santai pengunjung sambil nikmati minuman dan makanan yang dipesan. "Inspirasi sebetulnya bersama-sama masyarakat dengan ganti inspirasi serta opini. Serta memang idenya dibawa ke waktu kerajaan dulu. Tiap Kamis kami tutup," jelas Yasin.


Walau belum genap setahun berdiri, pengunjung dari beberapa wilayah banyak banyak yang datang ke Tomboan. Mereka mengenali kehadiran Tomboan dari sosial media.


Hal menarik yang tidak diketemukan dimana saja ialah, 'Kotak Asih' untuk tempat pengunjung bayar makanan, minuman, serta kudapan yang dipesan. Kotak memiliki ukuran 15x30 cm. itu, ditempatkan di salah satunya tiang penyangga dapur penting Tomboan.


Enaknya Mengisap Wedang Sekalian Ngemil Jemblem di Tomboan Ngawonggo Photo: dok. detikFood/ Muhammad AminudinYasin mengutarakan, Tomboan memang tidak membandrol biaya menu makanan, minuman, dan kudapan yang diberikan. Faktanya, supaya pengunjung bisa bertambah santai semasa ada di Tomboan.


"Kita tidak ada biaya dapat memberikan seikhlasnya, kami menyamai pengunjung ialah tamu. Agar santai, tidak kaku. Terus membayarnya dapat disangka-kira sendiri oleh tamu," papar Yasin.


Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Kuliner Kebumen yang Wajib Dicoba. Cita Rasa Manis Gurih yang Buatmu Susah Lupa!

Dé Mangol, Destinasi Instagramable dan Wisata Kuliner di Gunungkidul. Penikmat Senja Pasti Suka!

Bikin Gempar akan Gantung Panci, Legenda Kuliner ini Ternyata Sedang Bintangi Iklan