Syekh Ali Jaber : Di Dapur Saya Adalah Chef Jaber


 


Tidak asal-asalan menyebutkan diri 'chef' sebab Syekh Ali Jaber memang jago memasak. Dia buka restoran yang tersohor dengan nasi mandinya yang lezat.

Kemudahan Mendaftar Member Slot

Ditengah-tengah waktu senggangnya menjalankan ceramah Islam ke beberapa pelosok wilayah di Indonesia, Syekh Ali Jaber biasa melakukan aktivitas di dapur. Dia akui cakap memasak beberapa menu Arab seperti Nasi Mandi Laham, Briyani, Kebuli, serta Bukhari. Bersama-sama adiknya yang jago masak, ia buka rumah makan 'Baba Ali Jaber' di teritori Rawamangun.


"Di masjid saya dipanggil Syekh Jaber, tetapi jika di dapur saya ialah Chef Jaber," kata lelaki yang punyai nama komplet Ali Saleh Mohammed Ali Jaber itu dalam program Terang-terangan yang tampil di detik.com, Senin (21/9/2020).


terang-terangan syekh ali jaber Photo: 20DetikBaca : Syekh Ali Jaber Jago Masak Nasi Mandi sampai Membuka Restoran Arab


Semenjak ada kebijaksanaan PSBB ditengah-tengah epidemi COVID-19, rumah makan Baba Ali Jaber cuma layani pemesanan dengan cara daring. Nantinya, jika keadaan telah betul-betul sembuh dari epidemi Syekh Ali Jaber punya niat untuk menyempatkan sehari dalam safari ceramahnya di wilayah untuk bikin sajian spesifik buat jamaahnya.


"Kelak dapat makan bersama-sama sekalian terlibat perbincangan enjoy. Silakan di nikmati tetapi jika makannya telah habis, janganlah lupa bayar," tutur Ali Jaber ketawa.


Ali Saleh Mohammed Ali Jaber Photo: Lintang Jati Rahina / 20detikTentang menu bukhari, menurut Syekh Ali Jaber, asal-usulnya dari Bukhara, Uni Soviet. Menu ini dikenalkan serta dibawa beberapa orang muslim Rusia waktu mereka berhaji atau umrah semenjak beberapa ratus tahun kemarin. Serta terdapat beberapa orang Bukhara yang telah berpuluh tahun jadi masyarakat Arab Saudi untuk hindari desakan komunisme disana.


"Perbedaannya dengan menu lain hanya dari langkah masak serta tipe rempah yang dipakai membuat beda rasa. Jika daging serta beras sama. Saya senang sekali masak Bukhari," katanya.


Ali Saleh Mohammed Ali Jaber Photo: Lintang Jati Rahina / 20detikMeski belum kuasai langkah memasak menu-menu Nusantara, Syekh Ali Jaber akui senang melahap menu Nasi Padang. Dia memandang menu ini seperti dengan cita rasa Arab, terkecuali di rasa pedas, jumlah serta macam menu setiap saat disajikan.


Seorang temannya dari Arab yang dijamu makan di restoran Padang pernah terkaget-kaget menyaksikannya jumlahnya menu yang diberikan di mea makan. "Astaghfirullah Ali, ini berlebihan. Kita hanya berdua mengapa banyak menu yang diberikan," kata Syekh Ali Jaber menceritakan kejadian itu.


Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Kuliner Kebumen yang Wajib Dicoba. Cita Rasa Manis Gurih yang Buatmu Susah Lupa!

Dé Mangol, Destinasi Instagramable dan Wisata Kuliner di Gunungkidul. Penikmat Senja Pasti Suka!

Bikin Gempar akan Gantung Panci, Legenda Kuliner ini Ternyata Sedang Bintangi Iklan